Penipuan selalu tersebar dimana-mana dan dilakukan dengan berbagai cara untuk menipu calon korbannya termasuk melalui jalur digital. Tak sedikit yang sudah menjadi korban penipuan melalui kecanggihan teknologi di zaman yang sekarang serba canggih ini, seperti yang dialami salah satu teman saya, sebut saja HBS.
HBS ini baru saja bergabung sebagai pekerja lepas di perusahaan di mana saya bekerja juga. Tidak berapa lama setelah bergabung, dia menerima percakapan WhatsApp dari seorang penanggung jawab, sebut saja OB. OB meminta HBS untuk menjadi pihak ketiga untuk mengambilkan barang-barang yang dijual oleh salah satu kerabatnya karena kerabatnya ini mengalami kebangkrutan.
OB berniat memberikan HBS sejumlah uang untuk diberikan pada kerabatnya, sebut saja AA sebagai biaya pembelian barang dan setelah HBS membayar dan mengambilkan barang-barang tersebut, barang-barang tersebut rencananya akan diletakkan di tempat tinggal HBS sampai nanti OB mengambilnya. Setelah transaksi selesai, OB akan memberikan sejumlah uang sebagai komisi untuk jasa yang telah diberikan HBS.
Untungnya HBS ini datang berkonsultasi terlebih dahulu dengan saya dan menanyakan kebenaran nomor WhatsApp yang mengirimkan pesan tersebut. Setelah diselidiki dan menghubungi OB, diketahui bahwa OB hanya memiliki satu nomor dan nomor itu saja yang digunakan bahkan untuk menghubungi kami semua perihal pekerjaan. Anehnya profil dari nomor WhatsApp tersebut menggunakan wajah OB. Saya menggunakan fitur penangkapan layar untuk menangkap layar yang berisi percakapan OB dan HBS yang memperlihatkan foto profil si penipu juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar