Setiap film dan novel romance pasti menyajikan cerita yang sangat romantic dan kadang mengurai air mata namun apakah benar cerita di dalam film romance itu sesuai dengan kisah nyata? Mari saya kemukakan opini saya terhadap film dan novel romance yang banyak sekali beredar di masyarakat sekarang ini.
Saya termasuk orang yang sangat menyukai
film dan novel romantis beberapa tahun yang lalu, tepatnya pada masa SMP dan
SMA. Cerita yang tersajikan di dalamnya benar-benar memberikan bumbu-bumbu
manis dalam kehidupan asmara anak-anak remaja. Namun apakah itu sesuai dengan
kenyataan yang sekarang terpampang di depan mata? Bagaimana dengan nasib
anak-anak remaja yang sudah termakan dengan kisah romantis yang disajikan?
Dulu, saya sangat menyukai novel romantis karya Agnes Jessica dan ingin sekali menjadi penulis seperti dia, bahkan saya pernah meneleponnya langsung dan menanyakan bagaimana proses menulis novel dan berusaha menulis novel yang terbaik yang setara dengan karya Agnes namun menulis sebuah novel itu sangat sulit karena menulis novel membutuhkan suatu konsentrasi dan fokus pada satu cerita saja. Sayangnya saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek dan dari beberapa cerita pendek yang saya tulis sendiri, hanya satu yang pernah dipublikasi.
Dulu, saya sangat menyukai novel romantis karya Agnes Jessica dan ingin sekali menjadi penulis seperti dia, bahkan saya pernah meneleponnya langsung dan menanyakan bagaimana proses menulis novel dan berusaha menulis novel yang terbaik yang setara dengan karya Agnes namun menulis sebuah novel itu sangat sulit karena menulis novel membutuhkan suatu konsentrasi dan fokus pada satu cerita saja. Sayangnya saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek dan dari beberapa cerita pendek yang saya tulis sendiri, hanya satu yang pernah dipublikasi.
Sebagai penulis, saya juga menemui banyak
rintangan dan penolakan menyakitkan, namun janganlah itu menjadi halangan dalam
meraih impian tapi jadikanlah motivasi untuk maju lagi. Well, kembali lagi pada
pokok permasalahan film dan novel romantis dan kedua wadah untuk meyajikan
kisah-kisah yang romantis telah banyak menjatuhkan korban termasuk saya
sendiri.
Di dalam film dan novel romantis, banyak
sekali jalan cerita cinta yang benar-benar romantis dan sering membuat kita
berangan-angan, di mana pemeran pria yang superstar melihat pemeran wanita yang
biasa-biasa saja dan jatuh cinta namun tidak berani menyatakan langsung karena
dia sangat terkenal di sekolahnya. Lalu tiba-tiba kebetulan bertemu lagi di
tempat umum dan berkenalan. Well, this is all bullshit. Tidak ada yang namanya
bertemu secara kebetulan di tempat umum dengan orang yang kita taksir. Yang ada
itu bertemu orang asing lalu naksir, ya gitu aja. Lalu ada cerita tentang
pemeran wanita yang bertubuh agak berisi (alias gemuk) naksir sama pemeran pria
yang keren and perfect banget dan merupakan idola di sekolah. Dan ternyata
pemeran pria juga menyukainya namu berdua tidak berani menyatakan perasaan. Katanya
pemeran pria jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap pemeran wanita yang
gemuk. Sekali lagi saya katakan itu bullshit.
REMINDER : Cowok dan cewek sama-sama
melihat penampilan jika menyangkut lawan jenis. Tidak ada yang namanya jatuh
cinta pada pandangan pertama dengan cowok atau cewek yang penampilannya agak
kurang (maybe orangnya gemuk, wajahnya jerawatan, pendek dll). Setelah mengenal
kepribadian mungkin saja bisa saling menyukai kepribadian masing-masing.
Saya termakan dengan sajian cerita seperti
itu. Sebagai wanita yang bertubuh gemuk, tentu saja saya selalu membayangkan
kisah seperti itu terjadi pada saya, di mana ada cowok ganteng dan keren yang
diam-diam naksir sama saya. Tetapi, semua itu hanyalah khayalan semata. Kenyataannya
tak seindah ceritanya dan itu benar-benar membuat saya down banget. Bahkan saya
pernah mencoba cara mendekati cowok duluan namun hasilnya lebih parah daripada
duduk diam. Benar-benar beda dengan apa yang disajikan di dalam film dan novel
romance. Sejak saat itu, saya menjadi anti dengan film dan novel romance. Saya
tidak pernah menonton ataupun membaca tentang romance lagi. Dan saya juga
mencapai titik terendah dalam hidup saya di mana saya percaya kekasih-kekasih
saya (sekarang MANTAN) itu mencintai saya dan saya akan mendapatkan ending seperti
di film dan novel romance tetapi ternyata saya malah dijatuhkan dari awan cinta
ke lembah kesedihan di mana saya ditipu oleh film dan cerita romance serta oleh
pria-pria pengecut yang hanya bisa memperdaya wanita-wanita lemah yang
terperdaya kisah-kisah cinta.
Sekarang malahan saya jadi menyukai film
action, misteri, horor, thriller, detektif dan membaca novel kisah-kisah
inspiratif terutama karya Mitch Albom dan tentang Sherlock Holmes.
Bagi teman-teman yang hobi nonton atau
baca cerita romance, harap jangan termakan rayuan dalam kisahnya karena itu
hanya akan membuat kita gegabah dalam mengabil keputusan di kehidupan nyata.
SALAM SEJAHTERA.
Regards,
Kathy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar